Empat Lagi Produk RI Membanjiri Arab Saudi Mulai Tahun Ini

Jemaah haji dan umroh asal Indonesia boleh berbangga saat mengunjungi Arab Saudi tahun ini. Sebab kini bisa menjumpai lebih banyak produk Indonesia di Negeri Dua Tanah Suci tersebut. Keberhasilan ini merupakan buah dari upaya fasilitasi Tim Ekonomi dan Perdagangan Konsulat Jenderal Republik Indonesia Jeddah dalam mempertemukan kepentingan para pelaku bisnis dari kedua negara.

“Alhamdulillah semester pertama tahun ini, empat perusahaan asal Indonesia melakukan ekspor perdana ke Pasar Arab Saudi sehingga menambah total transaksi ekspor non migas kita sampai 12 juta dollar atau lebih dari 160 miliar rupiah,” demikian penjelasan Gunawan, Atase Teknis Perdagangan Konsulat Jenderal Republik Indonesia Jeddah.

Keempat perusahaan yang berhasil mengirimkan produk-produknya ke Arab Saudi adalah PT Sasa Inti, PT Monde Mahkota Biskuit, PT Sinar Prima Food, dan Production House. Penasaran produk apa saja yang diekspor? Berikut profil perusahaan, jenis produk, mitra dagang dan nilai transaksi ekspor produk-produk Indonesia ini.

PT Sasa Inti

Bumbu masak Sasa, sangat digemari masyarakat Saudi Arabia I Foto: viva.co.id
Bumbu masak Sasa, sangat digemari masyarakat Saudi Arabia I Foto: viva.co.id

Siapa tak kenal Sasa, perusahaan yang berada di bawah grup bisnis Rodamas ini merupakan pionir sekaligus pemain kawakan di sektor makanan terutama bumbu-bumbu dasar. Mulai ibu-ibu rumah tangga, tukang bakso sampai restoran kelas atas pasti akrab dengan produk-produk penyedap rasa makanan dari Sasa.

Awal Juli 2017 produk PT Sasa Inti telah dinyatakan lulus Saudi Food and Drug Authority (SFDA). Setelah memperoleh lampu hijau, perusahaan yang berdiri tahun 1972 di Probolinggo ini melakukan ekspor perdana pada pekan kedua Agustus 2017. Nah, produk gacoan yang akan beredar di supermarket-supermarket Saudi dari PT Sasa ini adalah tepung bumbu ala Kentucky Ayam Krispy, Tepung Bakwan, Tepung Pisang Goreng, Kaldu Ayam dan Kaldu Sapi. Nilai transaksi ekspor perdana yang dilaporkan sebesar USD 13.200 atau sekitar Rp 176,14 juta. Perusahaan perdagangan Sami Farouk Al-Kathiri menjadi mitra kunci PT Sasa Inti di Arab Saudi.

PT Monde Mahkota Biskuit

Perusahaan yang berdiri sejak tahun 1984 ini adalah pemain besar di sektor makanan nasional, khususnya untuk produk wafer. Produknya begitu familiar di tanah air. Pernah dengar Wafer Nissin? Produk wafer manis dan renyah dengan berbagai rasa ini bisa dijumpai di mana-mana di Indonesia. Label gambar klasik noni-noni Belanda bersepeda onthel adalah ciri yang paling mudah diingat oleh konsumen Indonesia.

Ekspor Biskuit Monde I agrofarm.co.id
Ekspor Biskuit Monde I agrofarm.co.id

Tapi jangan harap bisa menemukan logo yang sama di Arab Saudi, karena produk yang diekspor adalah biskuit Monesco dengan tiga varian rasa: Monesco Krinkle Coffee, Monesco Krinkle Cinnamons dan Monesco Krinkle Ginger dalam kotak berbagai ukuran. Ketiga produk itu sudah lulus sertifikasi SFDA pada Juli 2017. Marketer Covoy Trading menjadi mitra pengimpor Arab Saudi yang akan mendistribusikan biskuit-biskuit itu di pasar Arab Saudi. Transaksi yang dilaporkan sebesar USD 19.575 atau sekitar Rp. 261,13 juta.

PT Sinar Prima Food

Satu produk nasional yang bakalan mudah ditemui di Arab Saudi. PT Sinar Prima Food berhasil melakukan ekspor perdana kopi instant merek “Selera Kita”. Nah ada enam jenis produk kopi yang sudah dapat izin dari SFDA dan masuk ke Saudi, yaitu Kopi Gula Sacher, Kopi Cappucion Sachet, Kopi Powder 100 gram kemasan gusset, Kopi Powder 165 gram kemasan gusset, Kopi Cappucino kemasan paper cup, dan bagi pecinta kopi jahe produk andalan Kopi Susu Telor Madu dan Jahe (STMJ) kemasan sachet akan membawa selera nasional ke pasar Arab Saudi.

Kopi Selera Kita I Foto: selerakita.co.id
Selera Kita juga menjadi selera masyarakat Arab Saudi I Foto: selerakita.co.id

Keberhasilan masuknya kopi merek “Selera Kita” dimulai saat beberapa pengusaha Arab Saudi mengikuti Trade Expo Indonesia ke 31 tahun 2016. Dari B to B meeting yang difasilitasi Tim Ekonomi dan Perdagangan KJRI Jeddah, PT SPF bertemu dengan mitra lokal Arab Saudi Al Ghammad Est pada tahun 2016 lalu. Komunikasi ini berlanjut sehingga pihak Al Ghammah tertarik untuk menjadi agent di Arab Saudi pada saat Al Ghmmad secara serius mendaftarkan produk dari PT Sinar Prima Food ke SFDA pada bulan Februari 2017.

Production House (PH) 

Produsen Indonesia ke empat yang berhasil memasukkan barangnya ke pasar Arab Saudi adalah Production House. Dari namanya jangan dikira kita ekspor sinetron ya. Production House ini bukan rumah produksi film. Perusahaan ini merupakan industri yang menghasilkan produk-produk pengemas seperti plastik pengemas makanan, plastik vakum, botol, tabung sampai kotak mika. PH memproduksi kemasan dari bahan komposit dengan berbagai ukuran diameter mulai dari 65 mm-126 mm dan tinggi mulai dari 50 mm-300 mm. PH juga memproduksi komposit ini terdiri atas berbagai macam, yaitu membrane soft top, triple telescope, easy open, metal plug, dan plastic ring.

Pada awal Maret 2017, PH berhasil merealisasikan ekspor perdana produk kemasan karton ke Arab Saudi sebanyak 2 kontainer dengan nilai sekitar US$ 100 ribu atau lebih dari Rp 1,3 miliar. Pengiriman dua kontainer ini merupakan trial ekspor. Jika pembeli di Arab Saudi menyatakan puas dengan produk PH, maka pengiriman produk kemasan karton akan ditingkatkan, baik volume maupun frekuensinya.

Nah, itu empat produsen nasional yang berhasil masuk ke Arab Saudi tahun ini, semoga semakin banyak produk-produk Indonesia yang bisa ditemui di Tanah Suci di masa mendatang.

“KJRI punya komitmen tinggi membantu eksportir Indonesia untuk membuka pasar Saudi dengan captive market jamaah umroh dan haji asal Indonesia yang tiap tahunnya lebih dari satu juta orang,” kata Konsul Jenderal RI Jeddah, Muhammad Hery Saripudin.

Selain empat produk yang melakukan ekspor perdana tahun 2017, selama ini produk Indonesia terbilang tak asing lagi di kalangan masyarakat Saudi Arabia. Mie instan dan saus sambal menjadi yang paling favorit, menyusul kopi Indonesia yang juga mulai digandrungi. Produk-produk lainnya adalah ban mobil, alas kaki, tekstil, olahan biji coklat, udang, hingga furnitur. Dalam waktu dekat, industri obat-obatan nasional dan alat kesehatan yang saat ini sedang dalam tahap inisiasi juga akan masuk ke Arab Saudi.

Sumber: Rilis KJRI Jeddah kepada GNFI I Foto Sampul: fortuna.lk

Tentang Muhammad Z. Felemban 15 Articles
Indonesia Trade Promotion Center - Jeddah, Public Relation Officer

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*