عفوا، هذه المدخلة موجودة فقط في الإنجليزية الأمريكية و الإندونيسية. For the sake of viewer convenience, the content is shown below in this site default language. You may click one of the links to switch the site language to another available language.
THAIF-Perwakilan RI di Arab Saudi menyelenggarakan rapat koordinasi (rakor) KBRI Riyadh dan KJRI Jeddah bertema “Bersinergi dalam Memperkuat Peran Perwakilan RI di Arab Saudi.” Rapat yang berlangsung selama 3 hari ini (5-7 Mei 2016) di Kota Thaif ini dibuka secara resmi oleh Duta Besar RI untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel.
Selain Dubes RI, hadir pula dalam kesempatan tersebut Acting Konjen RI, Dicky Yunus, Konjen RI Jeddah periode Agustus 2013-Maret 2016, Dharmakirty Syailendra Putra, para pejabat fungsi, atase teknis dan staf teknis, dan pegawai setempat KBRI Riyadh dan KJRI Jeddah.
Rapat koordinasi ini bertujuan untuk menyatukan persepsi dan menyamakan langkah strategis dan terobosan antara KBRI dan KJRI dan merumuskan berbagai gagasan untuk memperkuat peran dan kualitas pelayanan dan perlindungan warga melalui diskusi intens dalam komisi-komisi sebagaimana berikut:
komisi I: bidang politik dan pensosbud termasuk di dalamnya atase pertahanan, seskabsus, atase dikbud/Kepala sekolah,
komisi II: bidang ekonomi dan perdagangan meliputi atase perdagangan, teknis promosi dan perdagangan dan teknis perhubungan,
komisi III: bidang kekonsuleran dan ketenagakerjaan, mencakup atase hukum, atase tenaga kerja, teknis imigrasi dan teknis urusan haji,
komisi IV: bidang kekanseleraian dan keuangan
“Rapat koordinasi semacam ini sangat penting dalam rangka untuk mengevaluasi apa yang telah kita lakukan dalam setahun kemarin dan merumuskan langkah-langkah bersama di tahun yang akan datang, tertutama terkait penanganan high profile cases” demikian Acting Konjen Dicky Yunus dalam sambutannya.
Mengawali sambutan pembukaan rapat koordinasi, Dubes RI untuk Arab Saudi memperkenalkan secara singkat tentang konsep diplomasi mihwar Saunesia atau poros Saudi-Indonesia.
Dubes menjelaskan bahwa rapat koordinasi merupakan agenda penting untuk menentukan arah ke depan dan membahas rencana-renacana strategis untuk melakukan sebuah visi besar di negeri Kerajaan Arab Saudi, yaitu menjaga harga diri bangsa Indonesiahukumatan wa sha’ban, atau pemerintah dan bangsanya.
Baru kali ini, kata Dubes RI, setelah 46 tahun, Indonesia selaku anggota OIC menempatkan wakil tetapnya.
Ditambahkan Dubes, aktivitas diplomasi harus diarahkan untuk kemaslahatan rakyat. “ Bagi saya yang terpenting adalah baik KJRI Jeddah maupun KBRI Riyadh mendahulukan nahnuwiyah atau “kekitaan”, yang akan kita jadikan sebagai ikon diplomasi kita di Arab Saudi,” tegas Dubes.(afc)
Assalamualaikum mas Abdul Aziz Anuz. Bagaimana cara memasarkan produk kecantikan misal (skin care, masker, sabun wajah dll) lewat itpc jeddah. Produk kami sdh berbentuk CV. Saya reza dri mojokerto. Terimakasih semoga mas Abdul Aziz Anuz rejekinya banyak berkah melimpah