Arab Saudi Impor Arang Kayu dari Indonesia Seharga Rp. 2,67 Miliar

عفوا، هذه المدخلة موجودة فقط في الإنجليزية الأمريكية. For the sake of viewer convenience, the content is shown below in the alternative language. You may click the link to switch the active language.

Jeddah, 15 Juni 2016 – Pengusaha Arab Saudi mengimpor arang kayu (woodcharcoal) Indonesia senilai USD 197.808 atau Rp 2,67 miliar. Transaksi itu didapat setelah importir Arab Saudi, Hassan Saeed Al Zahrani melakukan kunjungan ke CV Promosia Dagang Asia di Surabaya. Kunjungan tersebut sebagai tindak lanjut dari business meeting yang difasilitasi sebelumnya di kantor Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) Jeddah pada 16 Mei 2016 lalu.

“CV Promosia merupakan salah satu produsen arang kayu yang aktif mengikuti pameran-pameran yang digagas oleh ITPC Jeddah. CV Promosia merupakan perusahaan Indonesia yang berlokasi di Surabaya yang telah lama memproduksi arang kayu berstandar internasional dan juga telah mendapatkan penghargaan Primaniarta dari Kementerian Perdagangan,” jelas Kepala ITPC Jeddah, Gunawan.

Importir Arab Saudi mengadakan survei dan kunjungan lapangan untuk melihat fasilitas pabrik pengolahan arang kayu, tempat peyimpanan, dan pengepakan. Melihat proses produksi yang dikerjakan mengikuti standar internasional, pengusaha Arab Saudi tersebut langsung tertarik untuk mengimpor arang kayu CV Promosia Dagang Asia dengan pengiriman per bulan sebesar 40 Highcube (HC). Meskipun memiliki cadangan migas yang besar, masyarakat Arab Saudi sangat menghargai cita rasa makanan yang diolah dengan standar proses yang tinggi dan sangat menghindari sisa pembakaran dari bahan bakar yang berasal dari fosil. Oleh karena, itu makanan khas di daerah jazirah Arab seperti nasi kebuli, nasi bukhori, nasi briani, dan nasi mandi lebih banyak diolah dengan menggunakan pembakaran dari arang kayu.

Arang kayu merupakan salah satu komoditas ekspor nonmigas yang terbuat dari bahan dasar kayu. Arang kayu ini digunakan secara luas sebagai bahan bakar untuk keperluan memasak baik untuk keperluan rumah tangga, restoran, dan perhotelan. Pada saat digunakan sebagai bahan bakar, arang kayu dapat menghasilkan bara api yang sempurna dimana sisa hasil pembakaran berupa karbon dioksida dan asap yang minimal sehingga dapat menghasilkan kualitas masakan dengan cita rasa maksimal. Melihat potensi penggunaan arang kayu yang sangat luas ini, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah berupaya untuk melakukan sosialisasi peningkatan ekspor nonmigas termasuk arang kayu.

“KJRI Jeddah sangat mendukung upaya-upaya yang dilakukan oleh ITPC dan Fungsi Ekonomi Jeddah dalam memfasilitasi pengusaha Indonesia untuk lebih aktif melihat pasar Arab Saudi yang besar dan terbuka lebar,” terang Plt.

Konjen RI Jeddah, Dicky Yunus. Gunawan menyampaikan, pasca pelaksanaan pameran Saudi Food, Hotel and Hospitality (SFHH) 2016, ITPC Jeddah banyak mendapatkan permintaan dari para pengusaha hotel dan restoran di Arab Saudi mengenai komoditas arang kayu. Permintaan ini meningkat menjelang datangnya bulan Ramadan yang jatuh pada bulan Juni 2016. Sudah menjadi kebiasaan warga Arab Saudi untuk meningkatkan ibadah sehingga kebanyakan masyarakat Arab Saudi tidak memasak sendiri di rumah dan lebih banyak menggantungkan pada restoran-restoran yang menyediakan makanan untuk berbuka puasa maupun untuk keperluan sahur. Ini artinya permintaan bahan bakar arang kayu meningkat pesat.

 

Sumber : kemendag.go.id

1 Comment on Arab Saudi Impor Arang Kayu dari Indonesia Seharga Rp. 2,67 Miliar

  1. salm kenal;Kepada Yth,
    Bagian Import/Pembelian

    Hal : Penawaran Jasa Pengurusan Pengeluaran Barang Import dan Undername

    Dengan Hormat,

    Dengan ini kami dari PT. KAMONA Cargo Logistics mengajukan penawaran Jasa Pengurusan Pengeluaran Barang Import (Customs Clearance) diarea Bea dan Cukai, dan Jasa Peminjaman Perusahaan (Undername).

    Sebagai bahan pertimbangan, berikut rician jasa yang kami tawarkan :

    1. Jasa Customs Clearance :

    A. Via Udara (Bandara Soekarno Hatta) :
    – Dari 1 s/d 200 Kgs Rp. 1.250.000,-
    – Selebihnya per 1 Kg Rp. 1.000,-

    B. Via Laut (Pelabuhan Tanjung Priok) :
    – LCL dari 1 sd 5000 Kgs Rp. 1.500.000,-
    – Berikutnya / 1000 Kgs Rp. 100.000,-
    – 1 Container 20 Feet Rp. 2.000.000,-
    – Per Container berikutnya Rp. 1.500.000,-
    – 1 Container 40 Feet Rp. 2.250.000,-
    – Per Container berikutnya Rp. 1.750.000,-

    2. Jasa Undername :

    A. Via Udara :
    – Per Shipment Rp. 1.000.000,-

    B. Via Laut :
    – LCL Per Shipment (1 s/d 10.000 Kgs) Rp. 1.500.000,-
    – Per Container 20 Feet Rp. 2.000.000,-
    – Per Container berikutnya Rp. 2.500.000,-

    Catatan :

    Jasa yang kami tawarkan sudah termasuk biaya :
    – Pembuatan PIB / Transfer EDI
    – Pemeriksaan Fisik Barang (Jalur Merah)
    – dan lain – lain sampai barang diterima atas Mobil / Tracking
    – Untuk perusahaan Undername kami memberikan setelah tanda tangan perjanjian kerjasama.

    Demikian penawaran ini kami ajukan, Besar harapan kami semoga penawaran ini dapat terwujud dalam bentuk kerjasama, dan sehingga dapat menguntungkan kedua belah pihak, Atas pertimbangan dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.

    Salam dan Hormat kami,

    Mr. Adi
    Hp. 0812 8656 0545
    E-Mail. adi.ptkamona@gmail.com

    ==========================
    PT. KAMONA CARGO LOGISTICS
    Perkantoran Tanjung Mas Blok. A3
    Jl. Tongkol 4, Tanjung Priok, Jakarta Utara 14310
    Telp : (62-21) 22438811 / 22438850 Fax : (62-21) 43900025
    E-mail : kamonacargologistics@gmail.com / Website : http://www.kamonacargologistics.com

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*